Di Antara Anime dan Nasionalisme: Fenomena Bendera One Piece di Tengah Peringatan RI

- Created Aug 06 2025
- / 5696 Read
Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, semangat nasionalisme mulai kembali mewarnai berbagai sudut negeri. Bendera Merah Putih mulai berkibar di rumah-rumah, jalan-jalan, dan kantor-kantor pemerintahan. Namun, di tengah suasana penuh semangat itu, muncul fenomena unik yang ramai diperbincangkan di media sosial: sekelompok anak muda mengibarkan bendera bajak laut ala One Piece, anime asal Jepang yang memiliki basis penggemar besar di Indonesia.
Pemerintah pun menanggapi fenomena ini dengan bijak. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menegaskan bahwa tidak ada larangan terhadap ekspresi semacam itu selama tidak dimaksudkan untuk merendahkan atau menggantikan bendera Merah Putih sebagai simbol resmi negara.
“Kalau ada penindakan, itu hanya jika ada pihak-pihak yang menggeser makna dari ekspresi itu. Merah Putih adalah simbol sakral yang tidak bisa disamakan atau digantikan,” ujar Prasetyo di Jakarta. “Kita semua anak bangsa Indonesia, dan pasti merasa terusik kalau simbol itu dipertentangkan.”
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pemerintah tidak anti terhadap budaya populer, tetapi tetap mengingatkan pentingnya menjaga kesucian simbol negara, terutama di momentum sakral seperti peringatan kemerdekaan.
Sikap serupa disampaikan Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi. Ia menekankan bahwa menyukai budaya asing atau mengkritik pemerintah merupakan bagian dari demokrasi. Namun, untuk urusan bendera Merah Putih, tidak ada kompromi.
“Bendera Merah Putih bukan pilihan. Dia keniscayaan,” tegas Hasan.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, mengimbau masyarakat untuk tetap menjunjung simbol-simbol resmi negara di momen penting seperti ini. Ia menilai penting untuk tidak mencampuradukkan antara hiburan dan simbol kebangsaan.
“Kita sedang merayakan kemerdekaan, jadi fokusnya harus tetap pada Merah Putih. Jangan sampai ada salah tafsir, karena simbol negara tidak bisa disamakan dengan simbol hiburan,” ujarnya.
Fenomena ini bukan tentang larangan ataupun sentimen negatif terhadap budaya Jepang atau anime. Ini adalah soal menjaga nilai. Bendera Merah Putih bukan hanya dua warna di selembar kain, ia adalah lambang perjuangan, darah, dan semangat para pahlawan yang rela gugur demi kemerdekaan.
Di era kebebasan berekspresi seperti sekarang, justru semakin penting untuk bijak dalam mengekspresikan diri. Berkreasi tentu boleh, mengapresiasi budaya pop sah-sah saja, namun ketika menyangkut simbol negara, ada batas nilai yang tak bisa dilampaui.
Mari rayakan HUT ke-80 RI dengan semangat yang utuh. Kibarkan Merah Putih di rumah, sekolah, gang, dan tempat kerja. Ajak generasi muda mengenal sejarahnya, bukan hanya hafal nama karakter fiksi, tapi paham makna di balik kibaran Merah Putih.
Karena kemerdekaan bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tapi juga menjaga makna hari ini. Dan bendera Merah Putih, adalah janji yang tak boleh kita khianati.
Share News
For Add Product Review,You Need To Login First